Kamis, 11 Juni 2020

ADA APA DENGAN NEGARA KITA TERCINTA INDONESIA INI ???

ADA APA DENGAN NEGARA KITA TERCINTA INDONESIA INI ???

( Oleh : Hassan Rasyidi, IG. Si_hasan_rasyidi )


Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Waktu demi waktu telah kita lewati, hari demi hari telah kita jalani hidup di Negara Indonesia yang kita Cintai ini, yang konon katanya adalah negara Hukum.

Namun mengapa Nilai Kejujuran seolah hanya menjadi nilai Pelajaran dan amat sulit saat ini mencari orang yang benar-benar jujur, padahal kita tahu bahwa mayoritas penduduk Negara kita ini Beragama Islam, Agama yang benar-benar mengajarkan dan menanamkan nilai kejujuran pada tiap Penganutnya.
Ketidak jujuran sering kali kita saksikan dalam Persidangan yang secara terang dipertontonkan melalui siaran Televisi, Perdengarkan Melalui Radio, bahkan hingga ditulis dalam Surat kabar dan Sosial media lainnya, yang disana banyak baik dari para Pelaku kejahatan, dan bahkan Para Saksi berubah-ubah dalam menyampaikan kesaksian, seolah mereka belum pernah disumpah di bawah Kitab Suci agama masing-masing mereka.

Mungkin ini sebab banyak orang mengatakan Hukum Kita bisa dibeli, bahkan Mengubah singkatan KUHP ( Kitab Undang- Undang Hukum Perdata ) menjadi Keluar Uang-uang Habis Perkara, hemm

Yah, mungkin itu juga reaksi mereka dalam menyaksiakan beragam persidangan di Negeri Kita ini, Amat disayangkan nilai kejujuran seolah hilang hanya karena iming-iming uang, material, hingga Jabatan dan bahkan takut dicopot dari kepemimpina.

Selain kejujuran, sikap amanah sepertinya juga sulit kita dapati dimiliki Wakil Rakyat kita, padahal mereka juga bermayoritas Agama Islam yang mengajarkan juga sikap Amanah. Yang kita banyak lihat adalah wakil rakyat yang sibuk memikirkan cara mencari keuntungan pribadi dengan mepermainkan aturan, jika sudah demikian dapat dipastikan mereka tidak ada sedikitpun rasa bertanggung jawab kepada Rakyatnya dan tidak ada rasa tanggung jawab di hadapan Allah SWT.

Saat ini sama-sama juga kita rasakan seolah Agama Islam ini kembali tidak dikenal atau seolah Agama Islam ini kembali Asing, meskipun berada dalam masyarakat yang mayoritas mengaku beragama Islam.

Mengingat satu riwayat yang mengingatkan kepada kita bahwa awal mula datang Agama Islam memang asing dan diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahwasannya Islam ini akan kembali Asing dalam Sabdanya diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

اِنَّ اْلاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ، فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا اْلغُرَبَاءُ؟ قَالَ: اَلَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ. و فى رواية، فَقَالَ: اَلَّذِيْنَ يُحْيُوْنَ مَا اَمَاتَ النَّاسُ مِنْ سُنَّتِى. مسلم و ابن ماجه و الطبرانى

"Sesungguhnya Islam itu pada mulanya datang dengan asing (tidak umum), dan akan kembali dengan asing lagi seperti pada mulanya datang. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing". Beliau ditanya, "Ya Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu ?". Beliau bersabda, "Mereka yang memperbaiki dikala rusaknya manusia". Dan di lain riwayat beliau ditanya (tentang orang-orang yang asing), beliau menjawab, "Yaitu orang-orang yang menghidup-hidupkan apa-apa yang telah dimatikan manusia daripada sunnahku". [HR. Muslim, Ibnu Majah dan Thabrani]

Akan tetapi Rasulullah SAW menggembirakan orang-orang yang terasing: "Fatuubaa lighuraba" (Berbahagialah orang-orang yang terasing.) Siapakah orang-orang yang terasing itu? Menurut sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mereka itu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan di tengah kerusakan manusia, seperti juga halnya bersaksi Jujur, memimpin secara amanah dan bertanggung jawab meski harus rela kehilangan, Harta dunia, jabatan dan lain sebagainya yang ia miliki.

Dalam hadist lain disebutkan mereka itu adalah orang-orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW di saat orang-orang lain mematikannya.

Namun berbahagialah orang yang asing, karena menegakkan sunnah di masa seperti ini Allah menjanjikan pahala 50 kali pahala para sahabat Rasulullah SAW.

عَنْ اَبِى اُمَيَّةَ الشَّعْبَانِيّ، قَالَ: سَأَلْتُ اَبَا ثَعْلَبَةَ اْلخُشَنِيَّ فَقُلْتُ: يَا اَبَا ثَعْلَبَةَ، كَيْفَ تَقُوْلُ فِى هذِهِ اْلايَةِ عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ. قَالَ: اَمَا وَ اللهِ لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْهَا خَبِيْرًا سَأَلْتُ عَنْهَا رَسُوْلَ اللهِ ص فَقَالَ: بَلْ اِئْتَمِرُوْا بِاْلمَعْرُوْفِ وَ تَنَاهَوْا عَنِ اْلمُنْكَرِ حَتَّى اِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَ هَوًى مُتَّبَعًا وَ دُنْيَا مُؤْثَرَةً فَاِعْجَابَ كُلّ ذِى رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ يَعْنِى بِنَفْسِكَ وَ دَعْ عَنْكَ اْلعَوَامَّ، فَاِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ اَيَّامَ الصَّبْرِ. الصَّبْرُ فِيْهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى اْلجَمْرِ، لِلْعَامِلِ فِيْهِمْ مِثْلُ اَجْرِ خَمْسِيْنَ رَجُلاً يَعْمَلُوْنَ مِثْلَ عَمَلِهِ. وَ زَادَانِى غَيْرُهُ. يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْهُمْ؟ قَالَ: اَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْكُمْ. ابو داود

Dari Abu Umayyah Asy-Sya'baniy, ia berkata : Saya pernah bertanya kepada Abu Tsa'labah, aku bertanya, "Hai Abu Tsa'labah, bagaimana pendapatmu tentang ayat 'alaikum anfusakum ? - Al-Maaidah : 105". Ia berkata, "Demi Allah, sungguh kamu menanyakan sesuatu yang aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah SAW", beliau bersabda, "Tetapi hendaklah kalian amar ma'ruf dan nahi munkar, sehingga apabila kamu melihat kebakhilan ditha'ati, hawa nafsu diikuti, keduniaan telah mewarnai, dan orang bangga dengan pendapatnya, maka wajib atasmu (yakni menjaga dirimu), tinggalkanlah keumuman orang, karena akan datang di belakang kalian hari-hari keshabaran. Shabar pada waktu itu seperti orang yang menggenggam bara api. Bagi orang yang melakukan (amar ma'ruf nahi munkar) di tengah-tengah mereka pada hari itu akan mendapat pahala lima puluh orang yang beramal seperti dia". Perawi berkata : Dan menambahkan kepadaku selain dia, ia berkata, "Ya Rasulullah, apakah pahala lima puluh orang dari mereka ?". Beliau menjawab, "Pahala lima puluh orang dari kalian". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 123]

Semoga dari sedikit Tulisan saya Diatas kembali mengingatkan kepada kita semua bahwa Agama kita banyak sekali menanamkan akhlak terpuji dan tulisan saya bisa menggugah dan mencegah perbuatan yang jauh dari tuntunan ketika diberi Amanah, dan menjadi saksi dalam persidangan, Serta Semoga Allah SWT memilih kita menjadi bagian dari para penegak sunnah Rasulullah SAW, sehingga berhak mendapatkan janji-Nya, Aamiin....

Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Senin, 07 Agustus 2017

Tanggapan Kasus Salah Tangkap

Wonogiri , 08 Agustus 2017

Wonogiri , Akhir-akhir ini Indonesia di gegerkan dengan insiden salah tangkap yang terjadi di Babelan ,Bekasi  hingga korban meninggal Muhammad Al- Zahra alias Zoya ( 30 ) dalam keadaan mengenaskan .

Hassan Rasyidi salah seorang Pemuda di Wonogiri ikut prihatin ia mengungkapkan bahwa

" ini adalah salah satu contoh akibat mulai hilangnya budaya Tabayyun atau mencari tau terlebih dahulu kebenaran sebuah berita "

dalam paparanya ia juga mengutip Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 6 yang isinya mengenai Tabbayun,
dengan insiden ini banyak pelajaran yang dapat diambil oleh Publik , sesuai Seruan Presiden RI Ir .Joko Widodo atau JOKOWI Tahun lalu untuk  "Revolusi Mental " mungkin sudah harus di mulai dan menjadikan lebih baik lagi kedepannya .

Dalam akhir tanggapannya Hassan menambahkan

"Saya sebagai salah satu Pemuda di Wonogiri ini mengajak kepada Warga masyarakat Wonogiri Khususnya dan Warga Indonesia umumnya untuk kembali membudayakan Tabayyun di tengah-tengah Masyarakat ,agar tidak terjadi lagi insiden serupa 4 Agustus di Wonogiri maupun daerah - daerah di NKRI ini " Pungkasnya (Wng,Agust)

Sabtu, 27 Agustus 2016

Seminar Ekonomi : Membangun Umat Dengan Sembelihan Halal

Wonogiri,Ahad 28 Agustus 2016

Wonogiri,Seminar Ekonomi dengan tujuan Membangun Umat Dengan Sembelihan Halal dilaksanakan pada :ahad ,28  Agustus 2016 bertempat di Aula Masjid Agung At-taqwa Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan Koprasi Anugrah Agro Lestari , PARMUSI (Persaudaraan Muslimin Indonesia ), Radio Gunung Gandul Fm 89,3 .

Diikuti Peserta delegasi dari berbagai elemen Muslim seperti Muhammadiyah, MTA,NU,LDII dan juga di ikuti Ta'mir Masjid di Wilayah Wonogiri .

Dengan Pembicar : KH.Ihsan Saifudin,S.Ag (Mudir Ma'had 'Aly Baitul Hikmah,Sukoharjo),H.Suripto ,S.Sos (Ketua IIBF Solo Raya),dan Dr.H.Cucuk Budiyanto,ST (Manager Koperasi Anugrah Agro Lestari ) .

Acara ini di latar belakangi akan keperihatinan terhadap Pengelolaan sembelihan halal di Indomesia dan rendahnya kemanfaatan potensi usaha peternakan bagi kesejahteraan umat islam.

Ketua Koprasi Bp Anding Sukiman ,Spd menyampaikan bahwa seminar ini ditujukan juga akan keperihatinan banyaknya daging sapi yang kurang sehat masuk di Pasaran seperti daging Glonggong Dll ,Beliau juga berpesan agar Masyarakat Muslim bisa mendapatkan sembelihan - sembelihan yang halal dan bisa menguasai Pasar Daging baik Daging Ayam,Sapi,Kambing Dll.

Wonogiri sebagai tempat pemotongan hewan terbesar ke 2 Di Jawa Tengah dengan 150 Ribu ekor Sapi per hari dari situlah beliau juga berpesan agar Masyarakat Muslim Di Wonogiri dapat mendirikan Rumah Potong Hewan yang Syar'i dan sesuai tuntunan agar umat muslim umumnya dapat mudah mendapatkan daging sembelihan yang Hallallan Thoyyiban ( Hassan Rasyidi/WNG/Ahad,28 Agustus 2016)

Jumat, 29 Juli 2016

MENUJU PERSATUAN YANG HAKIKI DENGAN IKATAN AGAMA ISLAM

           "MENUJU PERSATUAN YANG HAKIKI
              DENGAN IKATAN AGAMA ISLAM"

     Saudara  kaum  muslimin  yang  insya  Allah  dirahmati  Allah  SWT  . Mengingat  banyaknya  permusuhan  dan  perselisihan  di  negeri  Indonesia  yang  kita  cintai  ini  seakan  membuat  kita  menjadi  betanya - tanya  sebenarnya  ada  apakah  dengan  negeri  / bangsa  yang  kita  cintai   ini  ? .
   Mengingat  hanya  karena  Beda  faham  , Beda  Partai  , Beda  Organisasi  ,  Beda  Club  Sepak  Bola  yang  di  sukai  menimbulkan Permusuhan  dan  Pertikaian  hingga  adanya  korban  Tewas  dari  salah  satu  pihak  ataupun  dari  keduanya ,  bahkan  sampai  orang  yang  tidak  tau  pokok  inti permasalahannya  menjadi  korban  baik  dengan luka ringan  bahkan  hingga  meninggal  ,  Padahal  kita  tau  bahwa  Negeri  yang  kita  cintai  ini  sangat   menjamin  dan  menghormati  Perbedaan  itu  dengan  dituangkan  pada  lambang  Ideologi  negara  kita  yang  berbunyi  " BHINEKA  TUNGGAL  IKA  " ( Yang  berarti  Berbeda  -  beda  Tetapi  Tetap  Satu  jua )  tetapi  dengan  adanya  kejadian - kejadian  seperti  itu  seakan  lambang  ideologi  itu  hanyalah  di  anggap sebagai  logo  - logo  biasa  yang  tidak  dijadikannya  sebagai  sebuah  acuan  dalam  hidup  bermasyarakat  di  negeri  Indonesia  yang  pada  umumnya  dengan  surfai  Negeri  Indonesia  ini  terbesar  Umat  Islamnya  se- Dunia ,Lalu  apakah  kita  akan  diam  begitu  saja dengan  keadaan  semacam  itu  ? .Tentu  tidak , karena  baik  kita  sadari  atau  tidak  kita  sadari  hal  tersebut  hanya  akan  mempercepat  kehancuran  negeri  yang  kita  cintai  ini dan  hanya  akan  memper  lemah  kekuatan  Bangsa  ini  yang  akan  mempermudah  bagi  orang -orang  yang  menginginkan  menghancurkan  bangsa  ini  dari  dalam  atau  internal  bangsa  ini  semakin  mudah  karena  sudah  hilangnya  rasa  Persatuan  pada  diri  setiap  warga  masyarakat  bangsa  yang  besar  ini.
   Kalau  kita  ingat  dengan  ungkapan  sahabat  Nabi  Muhammad  SAW   yang  berbunyi  :

“ LAA  GHALABATA  ILLAA  BI  AL-QUWWAH  WA   LAA QUWWATA  ILLAA  BI  AL ITTIHAD  WA  LAA  ITTIHAADAILLA  BI  MAA  WAFAQAKITAABALLAHI WASUNNATA  RASULLULAH

Yang  artinya  :

Tiada  sebuah  Kemenangan  keuali  dengan  Kekuatan  dan  tiada  sebuah  Kekuatan  tanpa  ada  PERSATUAN  dan  tiada  persatuan  tanpa  berpijak  atau berpedoman  dengan  AL-QURAN  &  HADITS  /  SUNNAH  NABI  SAW 

       Persatuan  menjadi  inti  penting  di  dalamnya  demi  mencapai  sebuah  kekuatan  . Kita  ingat  bahwa  dulu  pada 28  Oktober  1988  terjadi  sebuah  Agenda  besar  yakni  Peristiwa  SUMPAH  PEMUDA  yang  diserukan  oleh  Bung  Tomo  yang  pada  Peristiwa  itu  seluruh  Pemuda  dari  Sabang  sampai  Merauke  baik  dari  berbagai  Agama , Ras  Dan  Suku bergabung menjadi  satu  pada  peristiwa  itu  juga  bangsa  ini  memiliki  kekuatan  yang  luar  biasa  untuk  mendapatkan  sebuah  kemenangan  kemerdekaan  bangsa  ini  .
    Tetapi  Kita  lihat  saat   ini  INTI SUMPAH  PEMUDA  itu  sendiri  seakan  luntur  bahkan  musnah  dengan  adanya  Tawuran  antar  Pelajar  , Pertikaian Antar Desa ,Antar Ormas hingga Antar Suporter Sepak Bola  hingga  saling  bunuh  membunuh  hanya  karena  beda  Pendapat  , Kalahnya Club  Sepak  Bola  yang  di  gemari  dan  Beda  Partai  seperti  keterangan  di  atas  tadi.
   Lalu  bagai  mana  cara mengembalikannya  lagi  Persatuan  yang  Pernah  Terjadi  pada  Peristiwa  Sumpah Pemuda Yang  di  dengungkan  oleh  Bung  tomo  dengan  nada  Yang Kuat  , Keras  dan  Tegas  itu ? 
kita  ingat  ungkapan  sahabat  di  atas  tadi  bahwa :

"  .... WA  LAA  ITTIHAADAILLA  BI  MAA  WAFAQAKITAABALLAHI WASUNNATA  RASULLULAH " 

Yang artinya :

TIADA  PERSATUAN  TANPA  BERPIJAK  KEPADA  AL-QURAN  DAN  SUNNAH  NABI  

   Ini  mengartikan  bahwa  kita  tidak  akan  bisa  menyatukan  hati  semua  orang  yang  berada  di  INDONESIA  ini  jika  keadaan  bangsa  ini  masih  tetap  seperti  itu  dengan Persatuan yang Hakiki  tanpa  adanya  Agama  yang  bersumber  dari  Al-quran  &  hadits  warisan Nabi Muhammad SAW  yakni  agama  ISLAM  pada  setiap  diri  warga  masyarakat  bangsa  Indonesia  ini .
Karena  Allah  lah  yang  dulu  telah  mempersatukan  hati   mereka  seperti  dalam
Firman  Allah  SWT  di  QS . ALI-IMRAN  ; 103 :

واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ عَلىَ شَفاَ خُـفْرَةٍ  مِنَ النَّاِر فَأَنْقـَدَكُمْ مِنْهَا كَذَالِكَ يُبَبِّنُ اللهُ لَكُمْ اَيَاتِهِ لَعَلـَّكُمْ تَهْـتَدُونَ ’{ال عـمران 103}

Artinya :

“ Dan  berpeganglah  kamu  semuanya  kepada  tali  (agama)  Allah ,  dan  janganlah  kamu  bercerai  berai ,  dan  ingatlah  akan  nikmat  Allah  kepadamu  ketika  kamu  dahulu  (masa Jahiliyah)  bermusuh - musuhan ,  maka  Allah mempersatukan  hatimu ,  lalu  menjadilah  kamu  karena  nikmat  Allah ,  orang -orang  yang  bersaudara ;  dan  kamu  telah  berada  di  tepi  jurang  neraka ,  lalu  Allah  menyelamatkan  kamu  dari  padanya .  Demikianlah  Allah  menerangkan .”
                                                                                                                                       
   Jadi  Allah  SWT  lah  yang  bisa  menyatukan  hati  kita  dulu  hingga  kita  bisa  mendapatkan  sebuah  kemerdekaan  yang  kini  sering  kita  rayakan  pada  setiap  Tanggal  17  Agustus  .
  Nabi  Muhammad  SAW  Pun  pernah  di  beritahu  oleh  Allah  SWT  bahwa  jika  beliau  menginfaqkan  semua  harta  di  bumi  ini  Pasti  tidak  akan  bisa  menyatukan  hati  semua  orang  di  bumi  ini  seperti
Firman  Allah  SWT  dalam  QS. AL-ANFAL ; 63

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (63)

Artinya:

Dan  Yang  mempersatukan  hati  mereka  (orang-orang  yang  beriman)[622]. Walaupun  kamu  membelanjakan  semua  (kekayaan)  yang  berada  di  bumi , niscaya  kamu  tidak  dapat  mempersatukan  hati  mereka ,  akan  tetapi  Allah telah  mempersatukan  hati  mereka .  Sesungguhnya  Dia Maha  Gagah  lagi  Maha   Bijaksana.

[622]. Penduduk  Madinah  yang  terdiri  dari  suku  Aus  dan  Khazraj  selalu bermusuhan  sebelum  Nabi  Muhammad  s.a.w  hijrah  ke  Medinah  dan  mereka  masuk  Islam ,  permusuhan  itu  hilang

Maka  Saya  mengajak  kepada  para  saudara  kaum  Muslimin  yang  menyimak  ataupun  membaca  sedikit  tulisan  saya dari  awal  hingga akhir  ini  untuk  sungguh - sungguh  dalam  memahami  Agama  Islam  ini  sesuai  Al-qur’an  dan  Sunnah  Nabi  SAW  . Dan  dari  kajian - kajian  baik  di  Cabang atau pun Gelombang  Agar  kita  umat  Islam  Umumnya  benar - benar  bisa  menjadi  " Rahmatanlil Alamin "  (  Rahmat  Bagi  Seluruh  Alam  )  dan  menjadikan  Negeri  Indonesia  ini  menjadi  " Nagri  yang  Baldatun  toyyibatun  warobbun  ghofurr  "  ( Negeri  yang  baik  dan  Rabbnya  yang  Maha  Pengampun )  Dengan  ikatan  Persatuan  Yang  hakiki  sesuai  Al - Qur`an  dan  Sunnah  Nabi  SAW  yakni  Agama  Islam  pada  diri  kita  masing - masing .

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ
“Sesungguhnya  orang - orang  mu'min  itu  bersaudara. ” 
[QS. Al-Hujuraat : 10]

Oleh :HASSAN RASYIDI
(29 Juli 2016)

Http//:hassanrasyidi.blogspot.com

Kamis, 30 Juni 2016

Apel Gelar Pasukan Ops Ramadniya Candi 2016/ Ramadlan dan hari raya

Wonogiri,30 Juni 2016

Satgas Upacara MTA Perwakilan Wonogiri mengikuti Apel Gelar Pasukan Ops Ramadniya Candi 2016/ Ramadlan dan hari raya / Kamis 30 juni 2016 mulai pukul  07.30 sampai dengan 08.45// Apel gelar pasukan ini dilaksanakn di lapangan Giri Kridha Bhakti wonogiri / yang diikuti wakil bupati, kapolres, pimpinan Muspida beserta 700 personil dari anggota TNI, POLRI, SAR, PELAJAR, Dan Satgas Ormas Islam / bertindak sebagai pimpinan Apel adalh Bupati wonogiri bapak Joko Sutopo yang mnyampaikan maklumat dari Kapolri bapak Jendral Badrodin Haiti/ apel ini brtujuan untuk mempersiapkan oprasi bisa dilaksanakan dengan matang, baik dan bersinergi bersama seluruh stekholder agar situasi Kamtibmas yang kondusif dapat terwujud sehingga masyarakat bisa mnikmati hari raya Iedul Fitri dengan aman, nyaman dan tenang / sementara itu perwira upacara bapak Kompol Jaka Wibawa SH Sekaligus KabagOps Polres wonogiri mnyampaikan rasa bangganya terhadap Partisipasi satgas MTA selama ini yang telah membantu Polri sekaligus bermanfaat terhadap masyarakat Wonogiri secara luas// diakhir acara satgas MTA juga mngikuti kgiatan Show Force bersama peserta apel mengelilingi kota wonogiri// (Asyik Marsudi,kontributor Mt@tv Wonogiri(Hassan Rasyidi,WNG ))

Jumat, 12 Februari 2016

Waspadai Hasil Amalan Selicin Batu

Oleh Ayyub Al Fath Sahabatku
                      (mta.or.id)

Salah satu tujuan utama dalam beramal adalah mendapat pahala dari Allah Swt, semua berlomba berusaha menabung pahala amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Tapi tahukah bahwa akan terjadi kondisi dimana manusia kecewa, kecewa karena ternyata tabungannya nol kosong bahkan minus? (Semoga kita tak termasuk didalamnya) Amalan shalih akan berhasil jika 2 syarat terpenuhi, yakni sesuai aturan (syariah) yang benar dan ikhlas.. Yang pertama. Sesuai Aturan Allah Swt, bukan karangan atau imajinasi sendiri walaupun terkadang terliat seperti lebih unggul, lebih banyak atau lebih baik. Contohnya : Shalat subuh sebanyak 4 rekaat, dzikir sesudah shalat dengan jumlah puluhan ribu kali. Istilah sesuai aturan yang lebih dikenal adalah ittiba’. Iittiba’ adalah amalan yang dilakukan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan ittiba’ ini laksana jiwa bagi amalan. Allah Swt berfirman, “Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran:31) Yang Kedua. Ikhlas dalam beramal. Ikhlas merupakan ruh bagi amalan. Dalilnya, “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung dengan niat dan sesungguhnya setiap orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan yang diniatkannya.” (Muttafaqun’alaihi) Dua syarat tersebut dugabung dengan klausul DAN. Sehingga harus ada dan dilaksanakan dua duanya, bukan salah satu saja. Agar kita dapat berlaku ikhlas, kita perlu melakukan beberapa hal sebagai sarana untuk mendidik diri agar tetap berpikir hanya Allah sajalah yang membalas amalan kita. Beberapa hal tersebut adalah : 1. Selalu BERDOA agar amalan yang akan,sedang dan sudah dilakukan tetap terjaga sampai kita sendirian masuk dalam kubur.

« اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ »
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (HR.Ahmad) 2. Jika tidak ada urgensinya. Amalan jangan pernah dipertontonkan/diperdengarkan/disebutkan atau sejenisnya, karena itulah pemicu ketidak ikhlasan. Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari di mana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata: sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan MENYEMBUNYIKAN sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya.” (HR.Bukhari Muslim). 3. Bersyukur, Tak bergeming ketika dipuji apalagi dicaci. Standar penilaian diserahkan kepada Allah Swt bukan kepada makhluk. Janganlah jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab kita beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal saleh. Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal sholeh, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu (rendah diri) kepada Allah. Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah (ujian) baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. 4. Khusus Sedekah, hidari trilogi penghapus dosa. Yakni : (1) Menyebut-nyebut (al mann), maksudnya adalah menyebut-nyebut pemberian sedekah di hadapan orang yang diberi sedekah untuk menunjukkan kelebihan dirinya dibanding orang yang diberi sedekah tersebut. Rasulullah SAW bersabda : “Ada tiga golongan, yang tidak akan Allah ajak bicara pada hari kiamat, tidak akan Allah lihat, dan tidak akan Allah sucikan, serta baginya adzab yang pedih. Rasulullah mengulang sebanyak tiga kali. Abu Dzar bertanya : Siapa mereka wahai Rasulullah ? Sabda beliau : Al musbil (lelaki yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, al mannaan (orang yang suka menyebut-nyebut sedekah pemberian), dan pedagang yang bersumpah dengan sumpah palsu” (HR.Muslim) Kemudian yang (2) Menyakiti (al adzaa) kepada sang penerima. Bersikap sombong baik dengan kata-kata maupun bahasa lainnya dapat menyakiti sang penerima. Dan itu terkadang dilakukan pelaku ketika atau sesudah amalan dilakukan. Jadi waspadalah, jagalah hati, lupakan amalan dan jangan berharap dibalas oleh penerima atau orang lain. yang terakhir (3) Riya’ (ar riyaa’). Sebuah perbuatan seorang hamba menampakkan amalnya kepada manusia karena ingin mendapat pujian. Jika seseorang riya’ dalam amalan sedekahnya maka akan menghapus pahala sedekah tersebut. Bahkan perbutan riya’ tidah hanya dalam masalah sedekah saja. Riya’ dapat terjadi pada setiap amal dan menghapus pahala amal tersebut Allah Swt mengingatkan kita dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir . “ (QS.Al-Baqarah:264) Semoga Allah Swt senantiasa memudahkan kita untuk ikhlas dalam setiap amal yang kita lakukan.

Selasa, 09 Februari 2016

SAR MTA Mengikuti Jambore Potensi SAR Solo Raya

24 Rabī ath-Thānī 1437 - 4 Februari 2016 oleh Ida (mta.or.id)

KARANGANYAR- SAR Majlis Tafsir Alquran (MTA) mengikuti kegiatan Jambore Potensi SAR Solo Raya, di Pos SAR Surakarta, Jalan Tentara Pelajar, Bolon, Colomadu, Karanganyar, Sabtu dan Ahad, 30-31 Januari 2016. Jambore yang diikuti 17 Potensi SAR di seluruh Solo Raya tersebut, digelar dalam rangka Hari Jadi ke-44 Tahun Basarnas. Koordinator lapangan SAR MTA sekaligus Ketua SAR MTA Perwakilan Sukoharjo, Sugianto menjelaskan, Jambore Potensi SAR tersebut meliputi tiga kegiatan. Yaitu Apel Kesiagaan, Workshop, dan SAR Challenge. Kegiatan apel kesiagaan diikuti lebih dari 1.700 personel, workshop 157 personel, dan SAR Challenge diikuti 200 personel dari 17 Potensi SAR. Sugianto mengatakan, potensi bencana di wilayah Soloraya sangat besar. Oleh karena itu, SAR harus senantiasa bergabung dengan tiga pilar yang ada, yaitu Basarnas, TNI dan Polri, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, agar mampu mengatasi setiap rintangan maupun bencana yang ada. Selain itu, jambore juga dihadiri langsung Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, S.Sos. Dalam kesempatan itu Kepala Basarnas menyampaikan apresiasi kepada SAR MTA yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan sosial, serta ditunjang dengan peralatan yang lengkap. (Ida Aisha)